(J-Dorama) Ms. Super Sadistic Detective
Romaji: DoS Deka
Japanese: γSεδΊ
Director: Satoru Nakajima, Yasuhiro Kawamura, Yoichi
Matsunaga
Writer: Yoshi Nanao (Novel), Izumi Kawasaki
Producer: Masahiro Mori
Network: NTV
Episodes: 11
Release Date: April 11 - June
20, 2015
Genre: Mystery,
Detective, Comedy
Casts:
Mikako Tabe as
Kuroi Maya
Tadayoshi Okura
as Shusuke Daikanyama
Yo Yoshida as
Fujiko Shirokane
Hikaru Yaotome as
Soichiro Yamada
Matsanobu Katsumura
as Tsuneo Arisugawa
Mitz Mangrove as
Kenzaburo Inui
Masanori Ishii as
Fumio Yora
Saya lagi getol
menonton dorama-dorama detektif akhir-akhir ini. Sebut saja dari Tantei no
Tantei yang penuh baku hantam dan darah, IQ 246 yang kocak tapi kudu mikir
keras :D, Career (sebenarnya itu polisi sih ya), hingga saya menemukan DoS Deka
ini.
Kasus-kasus yang
diusung dorama detektif ini sebenarnya sederhana atau bahkan sedikit berulang
dari beberapa kasus detektif di dorama yang lain, seperti marriage scammer,
penculikan, pe,bunuhan dan sebagainya. Yang membedakan tentu saja cara penyelesaiannya.
Dua karakter utama dorama ini dpegang oleh Kuroi Maya dan Shusuke Daikanyama. Tak
jarang kriminalnya adalah seseorang yang sama sekali tidak dicurigai oleh
rekan-rekan detektif Kuroi-san. Hebatnya,
detektif yang terkenal dengan teriakan BAKA JANAINO?! ini bisa mengendus oknum-oknum yang menjadi dalang
kriminal. Adegan dibuka dengan
penyanderaan seorang pegawai toko boneka yang penuh dengan figurine. Seorang
otaku garang yang sedang mengincar suatu figurine tiba-tiba kegarangannya
hilang begitu seseorang masuk ke ruang sandera membawa figurine yang ia cari.
Dengan suara macam seiyuu, sosok
berjubah hitam ini menyapa si penyandera. Dimulai dengan menyapa lirih,
tiba-tiba melempar figurine ini ke jendela dan menarik kembali, macam atraksi
bungee jumping. Setelah itu suara seiyuu sosok hitam itu berubah menjelma
detektif Kuroi-san yang sinis bin sadis, mendata dosa-dosa masa lalu si
kriminal, hingga si kriminal ini tunduk dan menyerah. Rupanya begitulah cara
dan gaya Kuroi-san menjatuhkan mental bandit yang sedang ia hadapi, selain
pecut yang selalu siap sedia melayang ke siapa yang menjadi sasarannya. Sejak
itulah mempertemukan detektif sadis Kuroi Maya dan
polisi lokal, Daikanyama Shushuke yang sedikit naif dan gampang kaget. Karena
pertemuan itulah, mereka kemudian menjadi partner di Kawasaki Aozora Police
Station. Kemana-kemana mereka selalu bersama,
bagai Kuroi-san dengan whip alias pecutnya hahaha....
Meski
kasus-kasus di dorama ini tidak terlalu baru dan rumit, tapi tetap saja menarik
diikuti terutama gaya pemecahan Kuroi-san dkk. Tidak jarang rekan detektif yang
lain menyepelekan teori Kuroi-san yang nyeleneh, begitu juga dengan kepala
polisi setempat, Fujiko Shirokane, wanita yang wajahnya sekaku rambutnya
hahaha... jarang senyum pula. Tak jarang dua wanita ini berseberangan dalam hal
pendapat. Hanya Daikanyama, yang
dipanggil Daikan-sama oleh Kuroi-san yang selalu berada di pihak Kuroi-san.
Belum lagi kebiasaan Kuroi-san dalam me-review suatu kasus dari awal hingga
update terakhir dengan cara duduk berputar di taman bermain. Dia mengatakan
bahwa otaknya berputar seiring dengan tubuhnya yang juga berputar. Sedikit
mengingatkan saya pada kebiasaan Sharako Homonji di IQ246 dengan kebiasaannya
bermain catur Jepang ketika berpikir. Tapi menurut saya masih menyenangkan
melihat gaya Kuroi-san ini.
Saya ngga bakal
membahas setiap episode di review ini. Saya justru ingin berkomentar tentang
masing-masing karakter di dorama ini. Sedikit menyerempet spoiler mungkin ;)
Kuroi Maya yang diperankan secara apik oleh Mikako
Tabe ini tampil dengan wajah yang seratus delapan puluh derajat berbeda dari
perannya di Kimi ni Todoke (From Me To You). Ia berperan sebagai gadis yang
ditakuti teman sekolahnya karena rambut panjangnya yang mengingatkan mereka
akan sosok Sadako di film Ju On. Disini, ia justru ditakuti rekan kerjanya
karena gaya cuek, sinis tapi cerdas ketika bekerja. Dari awal bisa dibilang
aktingnya konsisten dengan kesinisan cenderung sadis karena cita-citanya
sebagai detektif adalah untuk menyiksa para kriminal. Kostumnya juga nyaris
tidak berganti dari episode awal hingga terakhir. Satu-satunya ia terlihat
berbeda adalah ketika ia mengikuti acara formal omiai, alias perjodohan. Dengan kimono merah, dia sedikit feminin
kalo saja ia meninggalkan pecutnya hahahaha...
Tidak hanya dalam hal bersadis
ria ia konsisten, tetapi juga dalam hal berpikir out the box dan nekad. Gaya
mengatakan kalimat Baka Janaino bisa berubah disesuaikan dengan kondisi, bisa
lirih, keras dan tentu dengan seringainya yang manis tapi sadis. Komplain awal
saya akan sosok ini adalah rambutnya yang terlihat aneh. Cantik sih iya, tapi
kurang sreg sih. Tapi lama-lama biasa juga. Satu episode ketika ia ingin
menghibur partner detektifnya, Daikan-sama yang sedang terpuruk, terlihat kaku, seolah kata-kata manis tidak
ada dalam kosa katanya hingga ia susah mengatakannya. Sedetik saya berharap
kalo ia akan mengatakan bahwa ia menyukai Daikan-sama apa adanya. Tapi harapan
ini langsung lenyap karena sadar itu ngga mungkin hahahahaha.... Sayang, meski
tampil garang, nyaris tak terlihat Kuroi-san ini bertarung, ia hanya
mengandalkan pecut dan teriakan FIGHT O, pada Daikan-sama. Yang diteriaki juga
nyaris selalu mengecewakan dalam ilmu bela dirinya. Yah, kaki tangan dan tubuh
Daikan-sama masih kalah jago dibandingkan pecut Kuroi-san ckckckck.....bahkan
mungkin kalah juga dengan daya rekat lem S yang selalu dibawa-bawanya selain
pecut πππ
Shusuke Daikanyama diperankan secara gemilang juga oleh
Okura Tadayoshi. Ini adalah perkenalan pertama saya dengan cowok langsing
cenderung ceking ini. Sekilas di awal episode, saya merasa ia kurang cocok
menjadi polisi. Selain cukup penakut, ia ini sangat baik hati hingga gampang
saja terkena tipu, dan juga cukup lemot berpikir jika bekerja sama dengan
Kuroi-san yang cerdik. Bela dirinya juga kurang lihay. Terus apa ya kelebihan
ia sebagai polisi? Hahahaha... Tapi yang jelas ia cukup tangguh di semua
kondisi, bahkan saat investigasi, justru Daikan-sama yang lebih banyak bertanya
dibandingkan partnernya. Kuroi-san lebih banyak menggunakan mata tajamnya untuk
melihat segala petunjuk yang kemungkinan bisa membawanya ke dalang kejahatan.
Ohya, satu episode ketika ia harus berperan sebagai seseorang dengan kostum
wanita dalam investigasinya, tak disangka Okura-san ternyata cantik sekali
hahahaha... Di episode berikutnya ia justru melempem tiap kali teriakan Fight o
bergema, sepertinya mending ia didapuk berpakaian wanita saja hihihi.
Lucunya, di episode terakhir, Daikan-sama tiba-tiba jadi lumayan ilmu
bertarung nya. Hmmm... kurang konsisten yaaa atau mungkin karena sudah episode
penutup. Saya juga mendambakan ia muncul secara heroik menyelamatkan Kuroi-san,
tapi sayang kemunculannya malah bikin runyam.... ckckckck....
Sosok
ketiga yang ingin saya bahas adalah si ketua polisi Fujiko Shirokane yang diperankan oleh Yo Yoshida. Beberapa saya
melihatnya bermain di beberapa dorama, seperti Koinaka dan Enoshima Prism. Sebagai
kepala divisi, ia lebih sering mendapat beritadari rekan kerjanya dan member perintah
dibandingkan terjun sendiri ke lapangan. Beberapa kali ia memang terlihat ke
lapangan, tapi tidak sesering yang dilakukan Kuroi-Daikan, dan beberapa pasang
detektif yang lain. Di beberapa episode, terlihat ia beradu pendapat dengan
Kuroi-san, bahkan menanyakan hal-hal yang tidak masuk akal yang justru tidak
masuk dalam daftar investigasi detektif yang dilakukan oleh Kuroi-san. Hmmm….terlihat
jika kepala polisi ini bukan termasuk yang anti mainstream, seperti bawahannya.
Bagkan Daikan-sama lebih bisa memahami Kuroi-san disbanding si kepala ini. Ya iyalah,
Daikan-sama lebih banyak mengekor kemana Kuroi-san pergi hahaha… Tapi di akhir
dorama, si kepala ini akhirnya menunjukkan kemampuannya dan legalitasnya
sebagai pemimpin. Plok plok plok…. Saya suka episode terakhirnya…
Karakter ke empat
yang ingin saya bahas sedikit adalah Kenzaburo
Inui yang diperankan oleh Mitz Mangrove. Nama aslinya unik ya, ada mangrove-nya
hahaha… Karakter yang sering dipanggil KenKen oleh Kuroi-san ini adalah seorang
ahli forensic. Perannya sangat membantu Kuroi-san dalam investigasi. Satu hal
yang sedikit mengherankan adalah, sepertinya hanya Kuroi-san yang mempunyai
akses ke penyelidikan yang berhubungan dengan otopsi. Sementara rekan lainnya,
bahkan tidak mengenal sosok KenKen ini. Dandanannya unik kalo saya ngga boleh
bilang terlalu menor untuk seorang dokter yang lebih banyak bergaul dengan
mayat dan luka-lukanya. Selain dandanannya
yang unik, suaranya pun juga terdengar seperti cowok. Saya cukup kepo tentang
pemain aslinya. Apa dia ini sedang berperan cewek tapi sebenarnya ia cowok? Hmmm….
Ternyata ia cewek asli lo. Ngga tau suara aslinya gimana hahaha… Di list asianwiki
yang saya intip, dia baru membintangi 3 dorama, termasuk dorama ini.
Sosok terakhir
yang ingin saya singgung adalah Fumio Yora yang diperankan oleh Masanori Ishii.
Kurang jelas bagaiman Kuroi-san bisa mengenal sosok satu ini. Mungkin ada di episode
awal? Kurang jelas juga sih. Yang jelas, ia ini adalah pemasok segala informasi
penting bagi Kuroi-san. Demi mendapatkan informasi, ia bisa saja berperan
sebagai badut, tukang pos, apa saja hingga ia bisa mendapatkan informasi
tentang detil kriminalyang sedang diselidiki Kuroi-san dkk. Sebagai imbalan,
tentu saja ia meminta bayaran. Dan siapa yang membayar? Tentu saja Daikan-sama…puk
puk puk… :D
Overall, dorama
detektif ini sangat menyegarkan dan menghibur. Tidak perlu terlalu berkerut
kening ketika menonton semua episode-nya, meski yah, ada sedikit plot hole-nya.
Tapi masih bisa dimaafkanlah. Scene favorit saya adalah ketika ketika Kuroi-san
mulai menguliti dosa-dosa si penjahat, dan ketika ia duduk manis di tengah
keluarga Daikanyama, menikmati makan malam, dan terakhir bahkan juga ikut
menikmati sarapan. Pengen jadi menantu keluarga Daikanyama ya, Kuroi-san? Terngiang
teriakan BAKA JANAINO, kalo pertanyaan ini dilontarkan padanya mwahahaha….
Story rating:
***^
Akting pemain:
***
0 Response to "(J-Dorama) Ms. Super Sadistic Detective"
Post a Comment